Review Novel Funiculi Funicula


bektisiblogger Berdasarkan hukum alam, seseorang akan menyesali segala sesuatu yang telah terjadi di masa lampau dan sebaliknya seseorang akan penasaran serta ingin tahu bagaimana masa depan yang akan dilalui. Apakah kamu juga merasakan hal yang sama?

Masa lalu. Kupikir pasti ada seseorang yang ingin kembali ke masa lalu. Entah ingin mengenang masa itu, ingin bertemu orang yang dicintai, atau ingin mengucapkan permintaan maaf. Lalu bagaimana dengan masa depan? Jika seseorang dapat menerka masa depan yang akan terjadi, tentu saja di masa kini akan menjalani hidup dengan sebaik-sebaiknya.

Lantas bagaimana ya caranya seseorang dapat kembali ke masa lalu atau ingin mengintip masa yang akan datang? Jawabannya adalah datang ke Kafe Funiculi Funicula. Bagaimana ceritanya sebuah kafe dapat mengantarkan seseorang ke masa lalu ataupun ke masa depan? Inilah ulasan Novel Funiculi Funicula karya Toshikazu Kawaguchi.

~ Blurb ~

Di sebuah gang kecil di Tokyo, ada kafe tua yang bisa membawa pengunjungnya menjelajahi waktu. Keajaiban kafe itu menarik seorang wanita yang ingin memutar waktu untuk berbaikan dengan kekasihnya, seorang perawat yang ingin membaca surat yang tak sempat diberikan suaminya yang sakit, seorang kakak yang ingin menemui adiknya untuk terakhir kali, dan seorang ibu yang ingin bertemu anak yang mungkin takkan pernah dikenalnya.

Namun ada banyak peraturan yang harus diingat. Satu, mereka harus tetap duduk di kursi yang telah ditentukan. Dua, apa pun yang mereka lakukan di masa yang didatangi takkan mengubah kenyataan di masa kini. Tiga, mereka harus menghabiskan kopi khusus yang disajikan sebelum kopi itu dingin.

Judul Novel: Funiculi Funicula (Before the Coffee Gets Cold)

Karya: Toshikazu Kawaguchi

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Cetakan Pertama, 2021

Jumlah Halaman: 224 hlm

ISBN: 9786020651927

Bekti Si Blogger Photo - Novel Funiculi Funicula

~ Review Novel Funiculi Funicula ~

Novel Funiculi Funicula bercerita tentang sebuah kafe yang dapat mengantarkan seseorang ke masa lalu maupun ke masa depan. Kafe ini terletak di sebuah gang kecil di Tokyo yang dimiliki oleh sepasang suami istri, Nagare Tokita dan Kei. Dalam mengelola kafenya, mereka dibantu Kazu Tokita (sepupu Nagare) yang bekerja sambil kuliah di institut kesenian. Kazu sangat ramah melayani para pengunjung yang datang, entah itu sekadar berkunjung biasa atau membantu pengunjung untuk menjelajah masa yang ingin mereka datangi.

[Kekasih]

Novel ini terbagi menjadi empat cerita. Cerita pertama berjudul “Kekasih”. Bercerita tentang sepasang kekasih bernama Fumiko dan Goro. Di kafe ini, mereka bertemu untuk berpisah sebelum Goro pergi ke Amerika untuk urusan pekerjaannya. Membayangkan tokoh Fumiko yang diajak kekasihnya untuk membicarakan hal penting, tentunya membuat Fumiko penasaran. Nyatanya hal penting itu adalah perpisahan, bukan lamaran pernikahan yang ia harapkan.

Funiculi Funicula - Bab 1 (Kekasih)

Pertemuan terakhir mereka berakhir dengan cerita yang menyedihkan. Di kala Goro akan menjelaskan kenapa semua ini harus terjadi, Fumiko langsung memotong penjelasan dan mengizinkan Goro pergi. Tentu saja Goro langsung pergi karena pesawatnya akan terbang beberapa jam lagi. Perpisahan itu sangat menyakitkan. Akhirnya Fumiko pun ingin kembali ke masa lalu dan ingin mendengar penjelasan dari Goro. Bagaimana akhir kisah cinta Fumiko dan Goro?

[Suami-Istri]

Cerita kedua berjudul “Suami-Istri”. Bercerita tentang sepasang suami istri bernama Fusagi dan Kotake. Fusagi adalah seorang ahli taman lanskap, sedangkan Kotake adalah seorang perawat. Fusagi menderita penyakit Alzheimer dan tentu saja Kotake mengetahui gejala yang dialami oleh suaminya. Sebagai perawat, Kotake terlatih untuk mengenali tanda-tanda awal suatu penyakit.

Funiculi Funicula - Bab 2 (Suami-Istri)

Hari demi hari, Fusagi makin melupakan banyak hal. Hingga kemudian, setengah tahun yang lalu, Fusagi mulai melupakan Kotake. Fusagi merupakan pengunjung yang sering datang ke kafe tersebut untuk kembali ke masa lalu. Ia ingin memberikan surat kepada Kotake. Namun kesempatan belum berpihak padanya. Hingga akhirnya, justru Kotake-lah yang mengunjungi masa lalu dan membaca surat yang tak sempat diberikan oleh suaminya. Jadi, apa isi surat itu?

[Kakak-Adik]

Cerita ketiga berjudul “Kakak-Adik”. Bercerita tentang seorang kakak bernama Yaeko Hirai dan seorang adik bernama Kumi Hirai. Yaeko adalah sosok perempuan berjiwa bebas, ia melakukan segala hal sesuai keinginannya. Ia pun pergi dari kampung halamannya dan membangun bar di sekitar kafe. Orang tua Yaeko sangat mengharapkan kepulangannya untuk membantu mengelola penginapan yang dikelola keluarga mereka.

Funiculi Funicula - Bab 3 (Kakak-Adik)

Kumi selalu menemui Yaeko, tetapi kakaknya sering bersembunyi dan tidak ingin dibujuk oleh adiknya untuk mengelola penginapan itu. Kumi pun berkunjung ke kafe yang sering didatangi kakaknya dan ia menitipkan surat kepada Kei untuk diberikan kepada Yaeko. Namun kisah tragis menimpa Yaeko. Dalam perjalanan pulang selepas dari kafe, adiknya mengalami kecelakaan. Yaeko sangat terpukul dan ia ingin sekali menggunakan kesempatannya kembali ke masa lalu untuk bertemu dengan adiknya.

[Ibu dan Anak]

Cerita keempat berjudul “Ibu dan Anak”. Cerita yang keempat ini sedikit berbeda dari ketiga cerita sebelumnya. Apabila ketiga cerita sebelumnya tentang menjelajah masa lalu, untuk cerita keempat ini tokohnya menjelajah masa depan. Bercerita tentang Kei, istri Nagare yang ingin sekali bertemu anaknya di masa depan.

Funiculi Funicula - Bab 4 (Ibu dan Anak)

Hal yang mendasari Kei ingin melihat masa depan karena kondisi kesehatannya. Kei memiliki kondisi jantung yang lemah dan ia saat ini sedang hamil. Ia memikirkan kondisinya, apakah ia dan anaknya akan selamat? Apakah ia bisa bertemu dengan anaknya di masa depan?

~ Summary ~

Dari keempat cerita tersebut, para tokoh berhasil melalui masa lalu dan masa depan yang ingin didatangi, padahal ada banyak persyaratan yang harus dilalui. Pertama, sekalipun kembali ke masa lalu, kau tidak bisa menemui orang yang belum pernah mengunjungi kafe ini. Kedua, kenyataan tidak akan berubah sekeras apa pun kau berusaha mengubahnya saat kembali ke masa lalu. Ketiga, untuk dapat kembali ke masa lalu kau harus duduk di kursi yang ditempati si wanita bergaun putih. Namun masih ada peraturan lain yang dapat kamu baca di novel ini. Pada kenyataannya, rentetan persyaratan tersebut tidak menyurutkan niat para tokoh untuk mengujungi masa yang ingin didatangi.

Funiculi Funicula - Sampul Belakang

Novel ini bertemakan time traveler yang memiliki daya magis untuk pembaca. Ceritanya heartwarming, bikin nangis, mengandung ‘bawang’, penuh haru dan dapat dipetik pelajaran bahwa kita harus hidup dengan sebaik-sebaiknya di masa kini karena masa lalu tidak dapat diubah. Namun perlu kita ingat bahwa kita memiliki masa depan yang harus kita jalani dengan hati yang lapang.

“Kekuatan hati cukup bagi seseorang untuk melewati kenyataan yang dihadapinya, sepahit apa pun kenyataan itu. Meskipun tak bisa mengubah kenyataan, asalkan masih ada hati yang tergerak untuk berubah” (hlm 223).

#bektisiblogger

#novelfuniculifunicula

#goodreadsindonesia




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Mie Instan NONGSHIM NEOGURI UDON: Rasa Kuahnya The Best!

Review Pop Mie Pake Nasi Rasa Soto Ayam: Mie Cup yang Bikin Kenyang

Happy Sunday! Last Night, I Met Goose House (Japanese Music Group) In My Dream