Film Anime I Want to Eat Your Pancreas (2018) : Ternyata Tidak Seseram Seperti Judulnya, Tetapi Membuatmu Berurai Air Mata


bektisibloggerMeskipun judul filmnya seperti menyeramkan, ternyata film ini tidak ada kaitannya dengan film-film horor atau yang berbau seram. Sebaliknya film ini menampilkan cerita sedih yang membuatmu berurai air mata karena jalan ceritanya yang tidak kita duga. Lalu apa sih makna dari judul film tersebut? Judul “I Want to Eat Your Pancreas” sebenarnya maknanya dapat kamu pahami ketika menonton filmnya.

Film I Want to Eat Your Pancreas atau dalam bahasa Jepang “Kimi no Suizo o Tabetai” sudah dirilis di Jepang pada tanggal 1 September 2018. Film ini merupakan adaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Yoru Sumino.

*Sinopsis*
Bermula saat seorang anak laki-laki SMA menemukan sebuah buku diary di rumah sakit. Mungkin ingin bermaksud untuk mengembalikan yang bersangkutan, namun ia tidak sengaja membuka dan sudah membaca sedikit isi dari buku diary tersebut. Ternyata buku diary tersebut milik teman sekelasnya, Yamauchi Sakura.


Diceritakan bahwa Sakura mengidap penyakit pankreas dan umurnya sudah tidak lama lagi. Ya, sebentar lagi ia akan mati. Mengetahui hal tersebut, si anak laki-laki pun seolah bersikap tidak peduli dan sangat cuek dengan Sakura. 

Sakura mengatakan bahwa hanya keluarganya saja yang mengetahui penyakitnya tersebut. Namun sekarang si anak laki-laki yang ternyata teman sekelasnya tersebut juga mengetahui rahasia Sakura setelah membaca buku diary tersebut. Ia pun meminta agar tidak membongkar dan tidak mengatakan kepada siapapun akan penyakitnya tersebut.

Sebenarnya dari awal mula ceritanya ini penonton sudah diajak untuk bersedih, untuk menyiapkan perasaannya ketika jalan cerita sudah mencapai klimaks, ketika Sakura sudah benar-benar mati. Bagaimana tidak? Dari awal penonton sudah tahu bahwa ada tokoh yang akan mati. Tentunya sebagai penonton akan lebih menyiapkan hati dan perasaan bukan ketika sudah mencapai klimaksnya?

*Awalnya Cuek dan Tidak Peduli, Tapi Lama-lama Baper dan Menikmati*
Dari awal pertemuan, nampaknya Sakura sangat menyukai sosok laki-laki tersebut. Ia ingin sekali menikmati sisa-sisa hidupnya bersamanya. Ia bahkan sampai mendaftar petugas perpustakaan agar bisa bersama si laki-laki tersebut. Sakura terus-terusan mengajaknya jalan-jalan, makan bersama, bahkan pergi berdua keluar kota. Mungkin awalnya tidak peduli, tapi lama-kelamaan si laki-laki tersebut juga meladeni dan menikmati hari-hari bersama Sakura.


Makin lama sosok anak laki-laki SMA yang sangat cuek tersebut seakan berubah menjadi lebih perhatian dan khawatir akan keadaan Sakura. Sebagai penonton tentu sudah menebak, pasti akan timbul bumbu cinta diantaranya.

*Sedih dan Menangis*
[Spoiler Alert] Film ini menampilkan adegan sedih dan menyayat hati. Sebagai penonton akan terbawa suasana, bagaimana jika sosok yang baru kita kenal dan ternyata memberikan perubahan baik ke kita, justru akan meninggalkan kita selamanya? Sedih, sedih, dan sedih. Film ini memang cocok banget buatmu menangis.

Dari segi cerita yang menampilkan sosok perempuan yang sakit dan akan meninggal, sebagai penonton mungkin sudah tidak asing dengan jalan film seperti itu. Ya, Shigatsu wa Kimi no Uso (Your Lie in April). Ceritanya memang agak mirip. Justru di bagian akhir yang membuat penonton tak terduga. Kalau di film Shigatsu wa Kimi no Uso, sosok Kaori meninggal karena penyakitnya, sedangkan di film ini kamu akan terbawa suasana ketika Sakura meninggal dengan cara yang tidak terduga.

*Karakter Tokoh*
Jujur saja, sebagai penonton saya menikmati jalan ceritanya. Bahkan saya tidak “ngeh” kalau dari awal cerita, sosok laki-laki tersebut belum disebut namanya. Nama anak laki-laki tersebut baru kita ketahui saat menit-menit terakhir film itu akan selesai. Sebegitu menikmatinya saya akan ceritanya, sampai-sampai belum tahu nama tokohnya.


Ya, di menit-menit terakhir ini kita akan mengetahui bahwa sosok anak laki-laki yang selalu bersama Sakura ini adalah Shiga Haruki. Ia adalah sosok anak SMA yang sangat pendiam, terlihat cuek. Ia selalu sendiri dan membaca buku-buku kesukannya.

Berbanding terbalik dengan sosok Sakura yang sangat periang dan ceria. Meski awalnya Haruki selalu menolak permintaan Sakura agar selalu menemaninya, ia juga tidak menyerah dan tidak berhenti di situ saja. Ia selalu ceria dan sedikit memaksa Haruki untuk meladeninya dan mengikuti keinginannya demi menghabiskan sisa-sisa waktu hidupnya.


*Kesimpulan*
Dari awal cerita, penonton sudah diajak untuk sedih dan menangis. Di awal cerita yang menampilkan suasana upacara kepergian Sakura, tentu penonton sudah menduga bagaimana jalan cerita ini. Namun, mungkin penonton salah. Ceritanya tidak seperti yang diduga-duga.

Cerita dengan sajian kesedihan ini membuat penonton sangat emosional. Perasaan yang begitu menyakitkan ketika mengetahui akhir dari film ini.

Jadi bagaimana perasaanmu setelah menonton film ini? Nangis sesenggukan? Habis berapa tisu? Perasaan yang begitu emosional?

#bektisiblogger
#animemovie
#filmiwanttoeatyourpancreas
#iwanttoeatyourpancreas
#kiminosuizootabetai

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Mie Instan NONGSHIM NEOGURI UDON: Rasa Kuahnya The Best!

Review Pop Mie Pake Nasi Rasa Soto Ayam: Mie Cup yang Bikin Kenyang

Happy Sunday! Last Night, I Met Goose House (Japanese Music Group) In My Dream